Saturday, October 27, 2007

Kbc tentang mencintai...

Malam ini seperti malam sebelumnya....
Teringat kebersamaan kita. Ingat hari dimana kau selalu ada, menemani langkahku, mendampingi hidupku, mengisi hatiku, seperti dulu. Masih dengan setumpuk rindu yang kutahu takkan pernah berubah untukmu. Seperti apapun keadaannya. Aku tak bisa menepis segalanya begitu saja. Masih selalu ada yang tertinggal disini. Semuanya masih bermuara padamu. Dan kau tahu, kadang kala, kalau kerinduanku begitu menyiksa, ingin beranikan menelpon dan mendengar suaramu. Cuma masalah kecil bukan? Tapi tetap saja tak bisa kulakukan. Kubiarkan perasaanku ini menggerogoti hatiku. Membuatku hanya bisa terduduk pilu bila mengingatmu. Rasanya baru kemarin semuanya itu terjadi. Baru kemarin kurasakan kehangatanmu. Dan melupakanmu adalah satu satunya yang tak bisa kulakukan selama hidupku. Hal tersulit yang kutahu akan selalu menjadi bagian dalam diriku. Kemanapun aku pergi, pasti bayangmu mengisinya, mengikutiku, sesak sekali...

Andai saja kita saling terbuka. Andai kita mau jujur dengan hati kita. Mungkin kita tak akan seperti ini. Andai saja sedikit kau melihat hatiku. Tak mungkin kubiarkan diriku menjauh. Pergi mengusung piluku sendiri. Banyak sekali kata andai berkelebat dan tinggal didalam kepalaku. Tapi tak satupun bisa menguak tirai diantara kita. Yang terjadi malah sebaliknya. Semakin tak terkendali. Menyakiti tanpa henti.

Mengapa membiarkan ini terjadi ?

Mengapa hancurkan sebuah kepercayaan ? Mengapa tak berinisiatif memperbaiki keadaan lebih cepat? Tidak membiarkan aku menunggu. Membuatku tanpa sadar membangun ‘tembok tinggi’ agar tak seorang pun mengetuk pintu hatiku. Menutup rapat rapat hanya untuk menjaga perasaanmu. Hanya untukmu. Tak kubiarkan siapapun masuk. Andai saja kau mengerti.

Kadang ... ingin sekali bertanya. Seperti apa aku dihatimu? Berartikah aku untukmu? Pentingkah kehadiranku? Apa arti kebersamaan kita ? Kedekatan kita? Tapi setiap tanya itu melintas, dengan segera semuanya kutepis. Bukan tak siap dengan jawabanmu, tapi...
Ah, mungkin seperti yang sering kita bahas bersama dulu dan terlalu banyak perasaan yang mesti kujaga. Membuatku letih sendirian. Memendam segalanya. Membuatku kebingungan mengambil langkah. Hingga kadang pusaran kepala tak hentinya bertanya, " mengapa ini terjadi nyaris disaat sebuah rencana akan kita realisasikan bersama?

Aku kadang letih mendengar semuanya. Ingin kukatakan padamu tentang ini. Tapi tak sanggup menatap rasa sedih, yang meski kau sembunyikan didepanku, terpancar jelas dimatamu. Aku tak mau melihatmu seperti itu.

Terlalu banyak warna kau beri. Menyadarkanku bahwa tidak hanya hitam dan putih. Mengisi setiap detik hidupku.

Engkau begitu berarti....
Begitu penting di kehidupanku, hingga aku tak tau lagi, bagaimana kujalani hari, setelah segalanya terjadi? Setelah semuanya sulit diperbaiki. Kulewati semua serta seluruh rasa tanpamu. kadang ingin sekali masih bisa mengandalkanmu, mendengar kata saling setia setiap mengkhiri pertemuan, mengharamkan kata 'putus' tiap berselisih faham. Seperti janjimu dulu. Masih ingat? Membiarkan kita saling menyayangi. Membiarkan setiap rasa mengalir seperti air. Tanpa paksaan. Bergelayut manja padamu. Tau bahwa aku tak akan sendiri. Bagaimanapun dan apapun yang terjadi... Aku tau, .... saat ini masih terngiang bisik isak tangismu, erat hangat pelukan saat terakhir dan akan mengingatkanku bahwa kau akan selalu ada. Aku rindu semuanya.

Saat seperti ini... Ketika bayangmu kembali datang, Cuma sayatan dan kehampaan yang kudapat.

Aku hilang akal ...
Kalau saja perasaan lebih kuat dari pada keegoisan. Hingga tak perlu ada ‘benang’ yang melilit sekujur tubuhku. Membuatku sesak. Membuatku galau berkepanjangan dan tak bisa kuelakkan. Dan mengapa baru kusadari, kalau jauh darimu seperti ada sesuatu yang hilang? Ada yang tertinggal dan ada sesuatu yang kurang.

Sanggupkah ... ?
Mungkin tanya seperti ini, sampai kapanpun tak akan pernah terjawab. Menggantung tak jelas. Seperti yang kau inginkan, kan?

Dan itu tak mungkin kuingkari. Tulus dari dasar hatiku. Kau tau... Ingin sekali aku bisa jujur padamu. Mengatakan apa yang kurasakan. Tapi seolah tak mungkin dan tak akan pernah, dilema hati tak pernah dapat jawaban. Tak bisa mengurai benang kusut yang kulakukan. Menjauh darimu. Mati matian tak peduli padamu. Acuh dan tak memperhatikanmu lagi. Berusaha sekuat tenaga tak melihatmu. Itu semua menyakitkan . Membuatku sedih. Tapi aku bisa apa? Tak ada lagi yang dapat kulakukan. Bahkan kubiarkan kau mengira, bahwa memang itulah yang kuinginkan. Membiarkan kau berpikir bahwa aku membencimu.

bodoh....
Kubiarkan kau menduganya. Sedikitpun tak berusaha kusangkal. Maafkan aku... Andai masih bisa kukatakan kepadamu.

Dan sekarang...
Kalau suatu hari nanti kau bisa melihat segala yang sengaja aku lakukan. Mungkin kita sudah terlambat, ... Meski kutunggu kau yang merubahnya. Aku tak pernah ingin berharap lagi. Semuanya ingin kulupakan. Berusaha kukubur dalam dalam. Bukan ingin berlalu, tak mengingatmu sama sekali.tapi Cuma ini jalan terbaik. Untukku. Untukmu. Untuk kita. Segalanya kini sudah kupasrahkan. Sudah kurelakan, meski rasa sakit tak bisa kutepis. Bagaimanapun tak pernah kuinginkan kalau akhirnya seperti ini. Kau adalah bagian terindah dalam hidupku. Orang yang kucintai sepenuh hati. Yang pernah kuijinkan mengetuk pintu hatiku. Memasuki seluruh cinta yang selalu kusimpan rapat untuk sosok dalam mimpiku. Semuanya akan kukenang, Hari hari termanis yang kau beri sepanjang kita bersama. Moment terindah yang kau hadirkan untukku. Terima kasih... Untuk segalanya. Mungkin itu yang belum sempat kuucapkan. Karena membuatku bahagia meski sesaat.

Suatu hari nanti jika aku kembali.
Berdiri didepanmu dengan sosok yang berbeda. Mungkin tak sesuai yang kau harapkan. Tapi aku ingin kau mengerti, inilah aku! Seperti inilah aku! Apa adanya. Aku ingin menjadi diriku sendiri. Tanpa pernah lagi harus memikirkan banyak perasaan yang mesti kujaga. Ingin berdiri tegar meskipun tanpamu. Ingin memperbaiki segalanya. Bagaimanapun aku tak ingin membuatmu malu, karena pernah menyayangiku. Dan dari semuanya, tak bisa kupungkiri bahwa ini semua karenamu, Kau memberi arti. Terlalu berharga untukku. Hingga aku tak tau... bagaimana membalas semua yang sudah kau lakukan untukku. Hanya satu yang tak akan pernah berubah, ... Dan aku ingat, itu adalah janjiku dulu. Aku sayang kamu. Selamanya. Tak akan pernah meninggalkanmu. Melupakanmu. Seperti juga saat terakhir kita bersama, masih selalu berharap, kebahagiaan mendampingi langkahmu. Mewarnai hidupmu. Meski bukan aku lagi yang melakukannya. Aku ingin selalu melihat binar dimatamu. Ingin mimpimu terwujud. Impian impian indah yang pernah kudengar. Aku ingin sekali bisa membuat harapanmu terkabul. Cuma itu yang tersisa kini, ...
Melihatmu bahagia... mendengarmu bahagia... berdoa agar kau bahagia.

( Big thanks to My friend Ebi for The Great Inspiration ::: dedicated to evolym )

7 komentar:

ERict LudiRaka Rayung Agni WishEsa said...

Thanks Ned...

that's all i can say..

and sorry for having the same story :(

Unknown said...

Lhooo?? Judul sama kok isi beda??
Melase maz iki hahaha... (soqoooorrr...)

ERict LudiRaka Rayung Agni WishEsa said...

Dongengan hasrat

Adakah yang lebih nyeri dari dosa perasaan bersalah?
Yang menjebak disetiap sudut aku didekap
Diatas dan didekap hidup, pada lingkup dunia pengenal manusia
Yang menyala liar pijar membakar lantas terhantar
Sedikit buih sedikit getar, Cuma
Jika segala telah senyap, gulanaku datang pada nyala
Dan perjalananpun tak tentu tuju, walau hasrat tetap
Menapak dan tak pernah sanggup berlupa
Akan gunung dan lembah, akan laut dan rawa rawa
Di kesemuanya :
'betapa tak berartinya hasrat di depan kodrat'
ah...
menggigil jua aku, Bie...saat daun luruh satu satu!

Anonymous said...

T.T
Jadi PEngEn nAngiS,,bAcAnyA (ur BloG)...
KayA,,pErAsaaN Gw yG Ditulis n DigAmbArin Sm Org lAen.
ExActly Da SAme FeelIN..
pRasAAn yg bESaR,,Tp G bEdaYA BwAt Do SUmthIn To mAkE ANy ChAngEs
huww..
Nie Da JAdi UruSAn TuhAn, BRoda!!
TenAng,,CinTa SAkiT bGt,,Tp ORg kBAnyAkn g pEnAh jErA bWAt GambLing rEsIko pErih yg SAma..
:)

Anonymous said...

postingannya cukup membilas mata , ijin kopi paste ya, nama mas dheny-kbc aku cantumin koq,
... artikel ini cukup mewakili buat semua orang yang putus cinta.
Tetap menulis mas ..
dd - Semarang

ninink said...

Huaaaaaaaa...
Asem Ikz.. nagis darah aku bacanya den..
Hikz... tragis yah...
Wes tau klo kek gitu den..
Sering malah hehe.. :P
Sabar- sabar...
Orang sabar disayang pacar :D

Dheny Wu said...

#ninink : cup cup cup ... sini pangkuw a'ak :P

Newer Posts Older Posts